SELAMAT BERKUNJUNG... SALAM SUKSES...

insan kamil berhak memiliki kehidupann yang bebas dab didukung oleh negara ini. memang pada dasarnya bangsa ini terporak porai...
ok... kita mencoba berfikir sejenak..
hanya di sini tempat kita...

Sabtu, 23 April 2011

NEO KANTIANISME

NEO KANTIANISME

I. PENDAHULUAN
Neo Kantianisme adalah filsafat Jerman Abad XX. Neo Kantianisme adalah - Aliran yang memberi perhatian baru terhadap filsafat Immanuel Kant. Aliran ini berusaha dengan konsekuen dan sistematis untuk meneruskan prinsip filsafat Immanuel Kant.
Neo Kantianisme ini adalah melawan materialisme dan positivisme. Pengikut Neo Kantianisme :
1. Madzab Marburg.
2. Madzab Baden.

A. MAHDZAB MARBURG
Pendiri : Herman Cohen ( 1842 – 1918 ). Tugas dari Madzab ini adalah lebih berkonsentrasi menganalisa ke 3 karya Kant. ( Kritik atas Rasio Murni, Kritik atas Rasio Praktis dan Kritik Atas Daya Pertimbangan).
Filsuf yang termasuk madzab ini adalah :
1. Herman Cohen (1842- 1918).
1) Kenyataan objektif bukan kenyataan yang ada di luar pikiran, kenyataan itu ditetapkan oleh pikiran itu sendiri, objek ditentukan oleh subjek.
2) Hanya pikiran yang menghasilkan yang syah sebagai wujud.
3) Kegiatan pusat dari pikiran adalah menghasilkan dan menciptakan.
2. Paul Natorp 1854 – 1924).
1) Mengetahui adalah berpikir. Berpikir itu menetapkan, mendeterminasikan, demikian juga pengamatan berdasarkan penetapan pikiran.
2) Tidak ada pengamatan di luar aspek kuantitas, kualitas dan relasi. Objek tidak di luar, melainkan dialam pikiran.
3. Ernst Cassirer (1874-1945).
1). Ilmu ilmu bekerja dengan menggunakan symbol-simbol (lambang), tanda-tanda dan system tanda yang merupakan kenyataan yang ditentukan. Manusia adalah Animal Symbolicum.


B. MAHDZAB BADEN
Filsuf yang masuk dalam mahdzab ini adalah:
1. Wilhelm WindelBand.
2. Hendrich Rickert (1863 – 1936).
3. Wilhelm Dielthey (1833 – 1911).

1.WILHELM WINDELBAND.
Pemikiran :
1. Ilmu Pengetahuan ada 2 macam.
a. Ilmu Pengetahuan alam.
Disebut sebagai Ilmu Pengetahuan Nomotetis (NOMOTHETIC SCIENCES ) yaitu ilmu pengetahuan yang obyeknya adalah fenomena – fenomena yang dapat diulangi terus menerus dan hanya merupakan suatu kasus yang menyangkut suatu hukum alam.
b. Ilmu Pengetahuan Budaya (sejarah ).
Disebut sebagai Ilmu Pengetahuan Idiografis (IDIOGRAPHIC SCIENCES) yang mempunyai ciri bersifat individu, etnik dan satu kali terjadi (einmaligh).
Pandangan ini nanti yang mengilhami dan akan dikembangkan oleh W. Dielthey.

2. HENDRICH RICKERT (1863 – 1936).
Pertama orang harus mempertimbangkan, barulah orang tahu apa yang disebut kenyataan dan bukan sebaliknya.



3. WILHELM DIELTHEY (1833 – 1911)
Filsafat Dielthey disebut Filsafat kehidupan ( Philosophie des Lebens). Pemikiran fisafat Dielthey dimuat dalam GESAMMELTE SCHRIFTEN sebanyak 12 jilid.
Obyek material filsafat menurut Dielthey adalah kehidupan manusia. Maka definisi filsafat kehidupan adalah kehidupan manusia yang kita alami menurut kompleksitasnya (bandingkan dengan berlakunya tiga tahap August Comte).
Kehidupan manusia tidak hanya meliputi kehidupan biologis saja, tetapi juga kehidupan individu dan kehidupan sosial - historis serta semua produk manusia meliputi :
1. Emosi – emosi.
2. Pikiran-pikiran.
3. Tindakan individu.
4. Lembaga sosial.
5. Agama.
6. Kesenian.
7. Filsafat.
8. Ilmu Pengetahuan.
9. Kesusateraan.
Dengan demikian, segala sesuatu yang berada diluar kehidupan manusia tidak diakui keberadaanya, termasuk hal transenden dinegatifkan.

Peran Pengalaman.
Peran pengalaman menurut Dielthey sangatlah sentral dengan alasan bahwa pengalaman adalah kontak langsung dengan kehidupan.Setiap pengalaman mempunyai struktur dan makna. Untuk mengatur pengalaman manusia digunakanlah “kategori – kategori kehidupan” meliputi :
1. Nilai : kita mengalami waktu sekarang.
2. Maksud : mengarahkan diri kemasa depan.
3. Makna : mengingat kembali kemasa lampau.
NATURWISSENSCHAFTEN adalah Ilmu Pengetahuan Alam sedangkan GEISTESWISSENSCHAFTEN adalah Ilmu Pengetahuan Budaya yang meliputi :
1. Sejarah.
2. Ekonomi.
3. Ilmu Hukum dan Politik.
4. Ilmu Agama.
5. Kesusateraan.
6. Psikologi.
Metode Ilmu Pengetahuan Budaya adalah VERSTEHEN (mengerti), sedangkan metode Ilmu Pengetahuan alam adalah ERKLAREN (menjelaskan).
Setiap pengertian yang semestinya harus ada 3 syarat :
1. Manusia harus membiasakan diri dengan proses psikis yang memungkinkan makna . Contoh : cinta ….. harus punya pengalaman tentang cinta.
2. Pengetahuan tentang konteks, maksudnya adalah suatu kata hanya dapat dimengerti dalam kalimat ( konteks yang lebih luas ).
3. Mempunyai pengetahuan tentang sistem sosial dan kultural yang menentukan gejala yang kita pelajari. Contoh :
a. Untuk mengerti suatu kalimat, perlu mengetahui bahasa yang bersangkutan.
b. Untuk mengerti permainan, kita perlu tahu aturan-aturannya.

KETERANGAN:
1. NATURWISSENSCHAFTEN
Ilmu Pengetahuan Alam
Metode ERKLAREN.

2. GEISTESWISSENSCHAFTEN
Ilmu Pengetahuan Budaya
Metode VERSTEHEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berita terbaru