SELAMAT BERKUNJUNG... SALAM SUKSES...

insan kamil berhak memiliki kehidupann yang bebas dab didukung oleh negara ini. memang pada dasarnya bangsa ini terporak porai...
ok... kita mencoba berfikir sejenak..
hanya di sini tempat kita...

Sabtu, 23 April 2011

PIERRE TEILHARD DE CHARDIN

PIERRE TEILHARD DE CHARDIN
( 1881 – 1955).


A. PENDAHULUAN (RIWAYAT HIDUP)
Berasal dari keluarga bangsawan dan lahir di Sarcenat. Ia belajar filsafat dan teologi di Inggris, kemudian belajar geologi dan palaentologi di Prancis. Gelar Doktor Palaentologi dari Sorbonne diraih th 1922.
Ia bersahabat dengan Edouard Le Roy yang mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang EVOLUSI. Inilah yang menjadi inspirasinya. Dua anak manusia ini bersahabat dengan erat.
Selain sebagai seorang palaontologi, ia juga seorang ating dan imam. Ia menyaksikan adanya jurang pemisah antara agama dan ilmu pengetahuan, dari situlah ia bercita-cita mendamaikan kedua hal tersebut. Pemikiran EVOLUSI tidak perlu menyingkirkan agama, tetapi dapat membuka kesempatan baru dan lebih luas dari agama. Dari sinilah mau tidak mau THEILHARD bersinggungan dengan filsafat dan teologi.(dari sinilah ia dapat dikelompokkan dalam seorang Filsuf).

B. PEMIKIRAN FILSOSOFIS (TEORI EVOLUSI).
Theilhard berkeyakinan bahwa Kesatuan fundamental kosmos termasuk manusia harus dimengerti secara dinamis artinya harus dimengerti sebagai suatu proses yang pernah dan barangkali masih berlangsung. THEILHARD meyakini bahwa materi selalu juga mengandung kehidupan maupun kesadaran.
Sebagaimana perlu diketahui bahwa pandangan (tradisional) saat itu mengatakan bahwa :
1. Yang Hidup berasal dari Yang Tidak Hidup sebagaimana diyakini oleh Louis Pasteur (1822 – 1895). (generatio spontanea) (Arystoteles : lalat berasal dari sampah). (ini berlawanan dengan pandangan kreasionisme)
2. Realitas seluruhnya dengan segala tahap-tahapnya (materi mati, kehidupan, manusia) diciptakan oleh Tuhan apa adanya.
THEILHARD mengatakan bahwa manusia terlalu membedakan antara materi mati dan materi hidup dan antara materi dan roh dilain pihak.
Materi selalu mengandung kehidupan dan kesadaran menurut THEILHARD selalu terdiri dari :
1. Le dedans : segi dalam yaitu aspek hidup sadar.
2. Le debors : segi luar yaitu aspek fisik kimiawi.
Materi selalu sudah hidup dan selalu sudah sadar, tetapi tidak dalam intensitas yang sama. Kehidupan muncul karena le dedans dari materi mencapai intensitas yang cukup besar. Dan manusia tampak karena le dedans mencapai intensitas lebih besar lagi. Jadi dasar yang terpenting adalah hukum kompleksitas kesadaran.
Menurut THEILHARD, proses evolusi setiap fase mempunyai waktunya sendiri. Peralihan hanya satu kali bisa terjadi, ketika semua mencapai keadaan sedemikian rupa sehingga peralihan bisa berlangsung. Bahkan mungkin juga tidak dapat berlangsung.
Bagaimana dengan timbulnya manusia ?.
Manusia tampak pertama kali ----------- terjadilah pemisahan kawasan tumbuhan serta kawasan binatang.--------- perkembangan terjadi terus menerus.------ palaentologi masih bisa mengikuti (Vertebrata) ---------- perkembangan tahap kehidupan --- ke tahap manusia. (Dari tahap kehidupan BIOSPHERE --- ke NOOSPHERE (manusia)).
Teori evolusi tetap merupakan suatu hipotesa saja, sebab inti teori evolusi tidak dapat diverifikasi secara empiris.
Pandangan Theilhard, tentang evolusi tidak bertentangan dengan paham “penciptaan” seperti dalam islam . Penciptaan dapat dibedakan menjadi 2 aspek:
1. Penciptaan dipahami sebagai “menjadikan” (yang diciptakan sama sekali tergantung pada Sang Pencipta). Proses evolusi terjadi karena Allah telah meletakkan kemungkinan ini dalam materi
2. Dunia mempunyai permulaan dalam waktu.(Kesaksian Al-kitab).

Evolusi harus diartikan sebagai “kemajuan”. Sekarang yang masih terjadi evolusi terhadap manusia yaitu didalam Noosphere. Manusia adalah proses dan garis depan evolusi. Evolusi yang akan datang sangat berbeda dengan evolusi sebelumnya karena manusia makhluk bebas, ada kemungkinan akan memusnahkan dirinya sendiri dan kehidupan di bumi. Evolusi hanya terjadi sekali saja dan tidak berulang.
Allah sebagai pencipta adalah awal proses evolusi. Allah adalah Alpha sekaligus juga merupakan omega. Seluruh proses evolusi menuju titik omega. “Allah menjadi semua di dalam semua”. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dan tidak memperoleh jawaban yang memuaskan. berfikirlah wahai manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berita terbaru